Welcome and Have fun ^__^

semoga isi di blog saya yang sederhana ini bisa bermanfaat buat para pengunjung..Maaf kalau ada kata yang salah ya.... Selamat menikmati... :)

Kamis, 07 Juli 2011

Kick Ass review


Semua orang ingin menjadi pahlawan. Apalagi kalau memiliki kekuatan super. Inilah yang menjadi tema di film ini. Sayangnya pemeran utamanya hanyalah seorang anak sekolahan, bahkan bukan seorang yang popular di lingkungannya. Namun kecintaannya pada komik membuatnya yakin kalau setiap orang bisa menjadi pahlawan. Itulah sebabnya dia memesan sebuah kostum dari internet dan memulai debutnya sebagai pahlawan. Sayangnya karena dia tidak punya kekuatan, hal yang pertama didapatnya adalah sebuah tikaman di perut kemudian ditabrak lari. Tak lama dia dioperasi dan pihak rumah sakit mengganti banyak tulangnya yang patah dengan logam. Alhasil dia tidak merasa apa-apa kalau dipukul. Itulah yang kemudian membuatnya ingin kembali menjadi pahlawan dengan nama “Kick Ass”. Namun tidak hanya dia yang ingin menegakkan keadilan di kotanya itu. Seorang anak perempuan bersama ayahnya juga ingin membalas dendam terhadap seorang Bandar narkoba di daerah itu. Yang jelas mereka punya motivasi yang jauh lebih serius disbanding Kick Ass sendiri.
Walau dalam film ini ada tokoh jagoan yang merupakan seorang anak kecil yang kira-kira berumur 11 tahunan. Film ini membutuhkan penonton yang lebih dewasa agar mengerti alur dan komedi serta hikmah yang ada di dalam film ini. Dan juga banyak hal-hal yang pasti hanya dimengerti oleh orang dewasa yang ditampilkan film ini. Menghibur dan lucu, namun efeknya tidak seperti film biasa. Overall film ini cukup menarik untuk ditonton. :) 


*sumber gambar : jalangfilm.wordpress.com

I am Sam review



Ketidaksempurnaan seharusnya tidak menghambat kita untuk mencintai. Dan jangan membiarkan harta kita yang paling berharga dipisahkan dari hidup kita. Inilah pesan moral yang didapat oleh penulis saat menonton film “ I am Sam” .
Dalam film ini kita diajari bagaimana cinta bisa menyelesaikan masalah kita kalau kita benar-benar memperjuangkannya. Film ini diawali ketika Sam, seorang pria yang memiliki sedikit keterbelakangan mental sehingga dia masih lugu seperti anak-anak, namun memiliki seorang anak. Kemudian cerita dilanjutkan saat dia berusaha mengasuh anaknya karena “istrinya” langsung pergi entah kemana sesaat setelah kemana.
Bukan hidup namanya jika tidak ada misterinya. Entah bagaimana putrinya ini termasuk seseorang yang sangat bijak bahkan untuk ukuran anak-anak seusianya (menurut penulis lho). Dan konflik dimulai ketika Negara melalui Badan Perlindungan Anak disana hendak mengambil hak asuh atas putrinya karena dianggap ayahnya tidak memiliki kecakapan. Akan tetapi karena rasa sayang nya yang amat besar kepada anakya dia berusaha sesuai kapasitasnya untuk mempertahankan hak asuh itu. Karena dia tahu dia akan gagal kalau sendiri, dia pun menyewa pengacara terbaik sekota itu. Sayang, penghasilannya tidak cukup untuk itu.
Kemudian diceritakan selanjutnya adalah pengacara itu mau membantunya dengan gratis, karena dia tidak mau dituduh tidak punya hati oleh teman-teman seprofesinya. Awalnya sangat berat bagi mereka untuk bekerjasama. Sehingga mereka sempat kalah dalam pengadilan yang membuat ayahnya putus asa. Saat si pengacara menemuinya untuk membicarakan jalan keluar, mereka sempat berdebat. Sam berkata dia (pengacara itu) tidak mengerti bagaimana rasanya terlahir tidak sempurnya. Hal ini membuat si pengacara marah besar namun menangis sambil bercerita tentang kegagalan rumah tangganya dan bahkan anak nya sendiri tidak menuruti dia. Akhirnya mereka berjuang lagi merebut hak asuh anak nya tersebut.

Rabu, 06 Juli 2011

Review "A long Visit"


Tak ada cinta yang lebih besar dari cinta orang tua pada anaknya. Orangtua akan selalu lebih memikirkan keadaan anaknya daripada keadaannya sendiri. Inilah yang akan disugukan kepada anda saat menonton film “A Long Visit” ini. Film ini mengisahkan kehidupan sebuah keluarga sederhana di pinggiran Korea Selatan. Film ini memiliki alur yang mundur-maju, maksudnya cerita diawali saat seorang ibu yang hendak pulang kampong menemui ibunya. Nah, selama perjalanan dia menceritakan kisah hidupnya. Kisah hidup yang sangat sederhana, mempunyai ayah seorang supir bus namun kadang mabuk dan bertengkar dengan ibunya. Adegan yang ada pun beberapa hanya potongan kisah hidupnya. Misalnya saat masih sekolah lanjut dia menemani ibunya berbelanja ke pasar. Dia sempat marah karena ibunya sangat pelit dalam hal anggaran belanja. Kemudian ada adegan lagi dia sudah lulus sekolah dan diterima di kampus di Seoul karena beasiswa. Pada saat dia hendak berangkat, ibunya menuliskan surat dan menyisipkannya di tas putrinya itu. Disitu dia bercerita kenapa selama ini dia harus pelit saat belanja. Ternyata sisa uang belanja itu ditabung agar putrinya itu bisa punya uang dan tidak kelaparan di perantauan. Semua berjalan normal, ibunya sering mengunjunginya karena rindu dan kuatir sehingga membawa banyak oleh-oleh bahkan sayur-mayur.
Adegan selanjutnya adalah kematian ayahnya. Setelah kematian ayahnya karena sakit, dia ingin mengajak ibunya agar tinggal bersamanya di kota. Ibunya menolak karena ibunya tidak ingin menyusahkan anaknya. Film ini mengajarkan agar kita tetap berbuat baik pada orang yang kita sayangi, terlebih orang tua kita selama masih ada waktu.
Puncak kesedihan dalam film ini adalah ketika ibunya tahu bahwa putrinya mengidap kanker pankreas stadium akhir. Itupun karena diberitahu suaminya saat ibunya menelpon suami putrinya karena penasaran apa putrinya sedang bertengkar dengan suaminya.
                  Endingnya? Mungkin anda bisa menebaknya. Tapi film ini  sangat mengharukan untuk ditonton. Sangat direkomendasikan kepada perantau-perantau, ya seperti saya juga J Selamat menikmati ya.