Dalam pekatnya malam mengiri mentari,
tuk menerangi pagi pagi yang beku diselimuti angin dingin,
terdengar nyanyian hati insan yang mengecup belahan jiwanya,
jauhnya sinar mengantar cinta suci dari dalam jiwa,
meneriakkan kerinduan dalam terkurung duri-duri cintanya,
terhembus olehnya semilir semilir keindahan
terselubung awan hangat yang menemani,
langit memang berbeda,
indah disana namun kelam disini,
satu langit kita berdua,
namun lengan-lengan cinta
tak sanggup tuk saling menopang,
rindu yang menyayat takkan hilang hanya oleh suara,
dekapan dan kecupan hangatlah pengubah suasana,
cita yang didaki mengantarkan pada selat yang berbeda,
walau berharap pada satu pelabuhan jua,
cinta ini untukmu,
rindu ini bagimu,
sayang kita harus menunggu,
menunggu ikatan yang mampu merobohkan,
tembok waktu dan jarak yang selama ini ada.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.