Welcome and Have fun ^__^

semoga isi di blog saya yang sederhana ini bisa bermanfaat buat para pengunjung..Maaf kalau ada kata yang salah ya.... Selamat menikmati... :)

Jumat, 24 Februari 2012

Salah Marwan kepada Mawar (Part 2 – END)


Setelah sebelumnya sudah baikan karena hanya masalah nama di surat kabar, Marwan memutuskan untuk merantau ke Jakarta agar bisa memperbaiki hidup. Walau berat, Mawar merelakan kepergian Marwan. Sebulan dua bulan, mereka masih komunikasi layaknya orang pacaran lainnya yang bisa bertelepon atau sms an sepanjang hari. Tapi tidak untuk bulan bulan berikutnya. Marwan semakin sulit dihubungi, dan kabar yang terakhir didengar Mawar, dia sudah jadian dengan seorang artis film. Sakit hati oleh gosip yang beredar membuat Mawar tidak ingin melihat Marwan lagi. Dia juga sudah tak mengharapkan kehadiran Marwan dalam pesta ultahnya yang tinggal 2 bulan lagi.
Semua berjalan biasa saja sampai hari ulang tahun Mawar diadakan, dia tidak tahu kalau akhirnya Marwan akan datang ke pesta itu, walau agak telat. Otomatis Mawar semakin kesal, dan dia meninggalkan Marwan yang ingin memberinya seikat bunga. Setelah sibuk meminta tolong kepada semua warga, maka akhirnya Marwan pun bisa menemui Mawar di sebuah lapangan tempat Mawar yang pernah jadi cheerleader sewaktu mendukung Marwan yang pernah digelari MVP oleh sekolahnya. “Aku tau aku telat tapi tolong maafin aku.” Kata Marwan. Aku bisa memaafkan mu untuk datang ke pesta ulang tahun ku, walau sebenarnya aku sudah tidak berharap lagi padamu.” Kata Mawar kesal. “Lho, salah ku apa?” tanya Marwan lagi. “Kamu ternyata semudah itu melupakanku ketika kamu di Jakarta. Sms ga pernah, nelpon ga pernah. Malah kamu menduakan aku” Balas Mawar yang matanya mulai berkaca-kaca. “Menduakan gimana? Aku ga pernah sms dan nelpon itu bukan karena aku ga rindu.” Tapi hp ku hilang dan aku ga hapal ama nomor hp kamu.” Kata Marwan. “Terus kenapa kamu malah selingkuh?” Mawar tak mau kalah. “Selingkuh? Sama siapa?” tanya Marwan. “Oh, kamu ga mau ngaku ya?” Tantang Mawar. Kamu harus tanya semua orang. Mereka asik membicarakan kamu dan selingkuhan mu. Dikit-dikit SAFA dan MARWAN, dikit-dikit pengen tahu kisah SAFA dan MARWAN.” Kata Mawar. “Oh, itu. Maaf sayang, itu bukan aku. Tapi Marwadah. Aku masih setia kok.” Kata Marwan  lagi. “Bener nih?” tanya Mawar mulai memanja. Akhirnya mereka pun berpelukan. Namun saat berpelukan, Mawar berbisik “Lain kali kalo kita ada masalah ga usah minta tolong sama seluruh orang disini. Mereka jadi sok akrab sama saya. Padahal kenal juga ga? Janji ya ?” yang diakhiri dengan anggukan Marwan sang kekasih.

Rabu, 22 Februari 2012

Salah Marwan kepada Mawar (Part 1).


Hal ini dimulai ketika Marwan lulus kuliah namun belum juga mendapatkan pekerjaan. Alhasil, Mawar yang seorang anak orang kaya harus ikut ambil bagian dalam membantu menghidupi Marwan. Tak mau dicap sebagai “manusia benalu” oleh ayah Mawar maka Marwan pun berusaha mencari kerja. Banyak yang dicoba namun lebih banyak yang menolak. Hampir putus asa, Marwan akhirnya melihat sebuah lowongan di koran yang dibeli oleh Mawar yang rencananya akan dibuat jadi bahan kliping untuk tugas kampusnya. Marwan melihat kalau dalam koran tersebut membutuhkan seorang wartawan khusus berita kriminal. Menganggapnya sebagai batu loncatan, maka Marwan pun mengambil pekerjaan itu. Satu dua hari belum banyak berita yang didapat olehnya. Paling yang ada ya berita pencurian pakaian dalam di jemuran, sandal jepit yang hilang, tukang gorengan yang dipalak, dan sejenisnya. Sampai suatu saat dia mendapatkan ada sebuah berita pemerkosaan seorang anak gadis. Sambil bertugas mencari beritanya, Marwan pun ikut dalam investigasi siapa pelaku pemerkosaan terhadap gadis tersebut. Karena gigihnya membuat berita serta keterangan yang memadai, maka pelaku pun bisa dibekuk. Marwan pun mendapat berita lagi yang tak jauh beda, yaitu tentang pemerkosaan. Yah, akhirnya dia memang menjadi salah satu wartawan yang berkelas dibidangnya. Namun hal ini lah yang membuat Mawar, kekasihnya menjadi marah dan tidak suka kepada Marwan. Setelah ditanya secara terus-menerus akhirnya Mawar mengungkapkan apa yang menjadi kesalahan Marwan. Mawar mengaku senang saat Marwan bisa menemukan profesi yang cocok baginya. Yang dia sangat tidak suka adalah Marwan secara tanpa izin selalu memakai nama kekasihnya dalam beritanya khususnya menyangkut nama korban perkosaan. Sambil menunjukkan beberapa berita hasil liputan Marwan, Mawar sampai-sampai menandai kalimat-kalimat yang mebuatnya sakit hati. Ini adalah beberapa diantaranya “Mawar (17) mengaku diperkosa supir angkot.”, atau “Seorang anak sekolah sebut saja mawar (18) telah melaporkan kekasihnya atas tuduhan pencobaan pemerkosaan.” Sampai-sampai seorang nenek yang mengaku hampir diperkosa pun dibuat namanya menjadi Mawar. Itulah makanya Mawar kesal kepada Marwan. Setelah dikonfirmasi dan Marwan meminta maaf, maka sejak itu setiap ada korban pemerkosaan atau sejenisnya, Marwan menulis namanya menjadi Bunga.


Nb : Cerita berikut hanya untuk hiburan semata. Nama dan peristiwa hanya kesengajaan belaka. Why so serious? Hehehehe

Jumat, 17 Februari 2012

Belajar dari audisi orang lain


Ini dia yang saya tunggu dari ajang pencarian bakat menyanyi ini yaitu episode audisi. Kenapa? Karena banyak yang bisa kita ambil hikmahnya, dan yang penting acara ini sangat menghibur dan semuanya alami. Kita bisa belajar untuk jadi percaya diri, tidak menyerah dan berani mencoba. Entah di dramatisir atau tidak, tapi menurut saya cerita-cerita yang menyedihkan bisa lebih mengajarkan kita tentang bersyukur. Yang terbaik adalah “Don’t judge the book from its cover.” Ada yang berpenampilan sederhana tapi suaranya luar biasa. Namun sebaliknya, ada yang penampilannya luar biasa tapi suaranya…..Yah you decide. Kita juga bisa belajar berempati pada orang lain. Itulah episode audisi. Kalau ke depannya, pasti tak akan sebanyak ini hiburan yang kita dapat. It’s going to be serious. I think it will be too serious and it will be entertainment profit oriented. Jadi selama masih ada episode audisi, let’s watch the show and enjoy. Tawa dan air mata akan banyak terlihat, tapi apa hikmahnya? You decide. Ada kagum, ada biasa saja. Semuanya ada si audisi. Hehehehehehe. Aku berharap episode ini akan banyak ditayangkan.

Kamis, 16 Februari 2012

Saya dan tukang gorengan


Saya : Bang gorengan nya ya 5000.
Penjual Gorengan : Yang mana mas?
Saya : Pisang ama tahu nya aja.
Penjual Gorengan : Oh, 5000 pisang goreng, 5000 tahu ya mas?
Saya : Bukan mas, campur aja jadi 5000.
Penjual gorengan : Oh, pisang dicampur yang lain 5000. Tahu campur yang lain 5000.
Saya : Ga jadi deh mas,
Penjual gorengan : Oh saya tahu mas, pisang ama tahunya kan campur jadi 5000.

Senin, 13 Februari 2012

Hadiah valentine yang sederhana namun tak ternilai


Seorang pemudi yang sedang sangat senang karena telah menerima banyak hadiah dari teman-teman prianya yang kebanyakan meninginkannya agar jadi pasangan mereka. Yah, seperti hadiah valentine kebanyakan, ada yang member mawar, ada yang member coklat dan beberapa diselingi kartu ucapan didalamnya. Pemudi ini mengira sudah membuka semua hadiah yang diterimanya. Namun, dia melihat ada sebuah kotak yang begitu istimewa. Hanya dibalutkan oleh kertas kado yang harganya pun sangat mudah untuk ditebak. Awalnya dia ingin langsung memberikan kotak itu kepada adiknya seperti beberapa hadiah yang telah diterimanya. Namun ketika dia membuka kotak tersebut yang ada hanya secarik kertas berisikan tulisan dan sebentuk mawar merah yang terbuat dari tisu.
Setelah selesai membaca tulisan itu, dia langsung menaruh mawar tisu itu di sebuah kotak kaca dan meletakkannya dekat dengan fotonya di meja belajarnya. Tak henti-hentinya dia menatap mawar buatan itu, sampai terkadang tersenyum sendiri dan tanpa sadar terkadang sampai meneteskan air mata.  Tak terasa hari sudah malam dan dia pun tidur dengan senangnya. Setelah sebelumnya menyisipkan surat yang ada bersamaan di kotak bersama bunga itu kedalam buku hariannya.
Tulisan di kertas itu seperti ini. “ Aku tau aku bukan orang yang punya banyak uang untuk membelikanmu hadiah seperti yang orang lain lakukan. Kau juga sudah mengenal kesederhanaanku dalam setiap hari pertemuan kita. Apa kau masih ingat ketika tanganmu terluka karena ingin mencuri mawar di sebuah  taman ? Tisu yang telah ku bentuk menjadi mawar itu adalah tisu yang sama saat kau membersihkan luka mu. Warna merah tisu itu tak semata-mata karena darah mu ketika itu, tapi darahku juga karena kemarin aku juga mencuri mawar di taman itu. Sayangnya, karena aku menggenggamnya terlalu erat. Mawar itu jadi rusak dan tak bisa ku kirim kepada mu. Selamat hari valentine yah. Maaf kalau hadiahku kurang berkenan bagimu.”