Welcome and Have fun ^__^

semoga isi di blog saya yang sederhana ini bisa bermanfaat buat para pengunjung..Maaf kalau ada kata yang salah ya.... Selamat menikmati... :)

Sabtu, 17 Juli 2010

Si Dokter Cinta

Banyak orang yang merasa mengerti bagaimana cara membahagiakan pasangan masing. Sayangnya, inisiatif seperti ini justru bisa membuat pasangan malah tidak menyukai kita. Kejutan memang menyenangkan, tapi kalau di waktu yang salah, hari yang cerah bisa tiba-tiba menjadi bencana dahsyat (lebay deh kayaknya). Intinya saling pengertian dan komunikasi akan membuat hubungan akan semakin indah.

Saya sangat sering dan memang sangat senang saat teman-teman saya bercerita tentang hubungan mereka. Bukan untuk bahan gosip saya (karena saya juga tak begitu suka gosip), melainkan untuk pembelajaran bagi saya juga. Saya yakin sebenarnya setiap orang sudah menjadi dokter cinta untuk diri mereka sendiri (ga percaya..??ya ga pa pa sih). Ada pun mereka curhat ke orang lain,mereka bukan mencari dokter cinta,hanya ingin menggali potensi dalam diri masing-masing.

Maaf nih, belum ngerti mau nulis apalagi. Mau bobo dulu deh. See ya.

Rabu, 14 Juli 2010

Belajar dari mereka...

Pulang kampung,siapa sih yang ga pengen? Seperti aku yang cuti 1 minggu hanya untuk pulang kampung dan berlibur bersama keluarga. Seperti biasa, jualan popcorn adalah hal yang wajib, namun menurutku itu hal yang menyenangkan. Setelah menyusun barang dan bahan-bahannya. Aku pun mulai memasak popcorn manis seperti biasa. Tidak jauh dari tempat kami berjualan, ada sebuah kios, yah katakan seperti sebuah kedai kopi. Namun, tempat itu terkesan unik dan menarik perhatianku. Bagaimana tidak sebab yang menjaga dan mengurus serta melayani pembelinya adalah beberapa anakkecil yang hanya berusia sekitar 8-9 tahunan. Ternyata si sela-sela liburannya mereka membantu orang tua mereka. Wah,saya sangat salut kepada mereka. Disaat anak seumuran mereka di tempat lain malah merengek agar bisa berjalan-jalan, mereka malah menikmati membantu apa yang seharusnya menjadi pekerjaan orang tua mereka. Sedikit pun tidak ada keluhan. Bahkan minta mainan karena jasa mereka pun tidak ada dalam pikiran mereka. Dengan serius mereka melayani pembeli, mulai dari membuat teh bahkan sampai memasak mi instan. Penasaran, saya juga memesan mi tersebut. Dan hasilnya, ternyata tak lebih buruk dari apa yang orang dewasa masak. Atau setidaknya ga beda jauh seperti masakan saya. He..he..he....
Sampai sekarang saya suka mengingat kejadian itu,walau tak banyak kami berkomunikasi, namun mereka mengajarkan saya agar bisa melakukan apa yang menjadi kewajiban dengan baik. Benar-benar anak yang baik dan salut buat orang tua yang bisa mengajarkan pada anaknya hal-hal yang baik juga.

Selasa, 13 Juli 2010

Jangan Menyerah....

Langkah lunglai ditemani angin sepoi menemani hari mendungnya. Sendu terlihat diwajahnya. Memang lelah tampak jelas setelah dia masuk dari satu kantor ke kantor yang lain. Map ditangannya mulai tak rapi, tampaknya dia sudah mencoba melamar pekerjaan di beberapa gedung-gedung megah itu namun hasilnya nihil. Clara pun kembali ke rumahnya seolah seperti orang yang kalah berperang.
"Eh,kakak. Udah pulang ya?"
"Gimana pekerjaannya hari ini?"
tanya adiknya sambil membawa minuman hangat untuk kakaknya. Chris adalah anak laki-laki umur 7 tahun. Mereka berdua adalah anak yatim piatu, sebenarnya ayah mereka tidak jelas keberadaannya setelah pergi dari rumah beberapa hari setelah istrinya meninggal.
"Capek banget dik."
balasnya sambil duduk d sofa dan mulai menyalakan tivi untuk ditonton. Clara melihat ke arah tivi,tapi pikirannya tidak.
"Kenapa aku harus bohong pada adikku sediri?Aku kan belum kerja?Lagian uang yang selama ini kami makan,hanya sisa dari tabunganku yang kini mulai menipis. Kalau itu habis bagaimana?"
"Kakak serius amat nontonnya," Kata Chris sambil ikut menonton.
Tiba-tiba air matanya mengalir, dipeluknya adiknya.
"Maaf dik,kakak udah bohong ama kamu."isaknya.
"Maaf buat apa kak?Chris bingung"
"Kakak sudah bohong selama ini, kakak belum ada kerjaan.Sudah sebulan kakak berhenti dari pekerjaan yang lama. Kini kakak hanya pengangguran. Dan juga kakak berangkat tiap hari hanya untuk mencari kerja.Maafkan kakak ya dik."
Sambil menyerahkan tissue,Chris tetap tersenyum.
"Ya udah kak,gitu aja kok nangis. Kan dah gede,harusnya Chris yang minta maaf ama kakak. Chris kan orang yang bikin duit kakak habis. Minta dibeliin jajan,mainan ama yang lain-lain.
Maaf kan Chris ya kak."
"Gimana kalo Chris ikut nemanin kakak cari kerja. Chris bisa kok bawa kertas ama tas yang kakak bawa tiap hari. Ya ya ya.."
"Makasi ya dik, kamu bukan beban buat kakak. Malah kamu yang buat kakak tetap bertahan sampai sekarang."
Sedikit tidak mengerti,namun Chris tersenyum karena sudah melihat kakaknya tidak menangis lagi.
"Chris janji deh buat kakak,nanti kalo Chris udah gede,Chris yang cari duit,jadi kakak bisa istirahat dan ga cape lagi."
"Iya,tapi karena kamu belum gede,jadi kamu baik-baik aja ya dirumah. Bersih-bersih,belajar sambil nunggu kakak pulang ya."
"Ok,kak" Sahut Chris dengan senangnya.
Sehabis makan malam, Chris disuruh agar tidur lebih dulu karena kakaknya ingin membereskan surat-surat yang perlu untuk lamarannya.
Seperti biasa, sebelum Clara tidur, dia menyempatkan ke kamar adiknya itu untuk mencium keningnya dan mengucapkan Have a nice dream.
"Kak,ini aku dah bawa banyak uang,kakak ga usah capek-capek lagi ya. Chris udah kerja nih. Sekarang giliran Chris yang bawa uang." Chris mengigau sesaat sebelum Clara keluar dari kamar itu. Dia menangis melihat semangat adiknya dan dia tahu betapa adiknya menyayanginya. "Hehehehe,Chris senang kakak tertawa." igau Chris lagi.
Keesokan harinya, dengan semangat Clara membangunkan adiknya.
"Adikku sayang,bangun dong."
"Ada apa kak?"sambil ngantuk Chris tetap menjawab.
Tak lama,"Oh iya, Chris ikut nemani kakak cari kerja kan?"Chris tiba-tiba merasa sangat segar.
"Ga usah dik,kakak cuma mau cium kening kamu kok,hehehe. Jangan nakal di rumah ya.Ntar kakak jewer."
"Siap kakak.Hati-hati ya. Semoga pekerjaannya dapat hari ini."
Entah apa yang sekarang dipikiran Clara. Tapi tampaknya dia sangat semangat menjalani hari ini. Walau belum pasti, dia tak akan menyerah untuk tetap ada bagi adiknya.
 

Senin, 12 Juli 2010

Tetaplah Bertahan (Sedikit Motivasi)


1. Setelah bangun dan ingin beraktivitas, Berdoalah dahulu.
2. Ketika kamu ingin bercerita tapi tak ada orang didekatmu, pandanglah langit. Ceritala pada-Nya
3. Saat tak kuasa dirimu membendung air mata yang membebani hatimu,menangislah. Tapi jangan berlama-lama.
4. Mungkin kau pernah merasa apa yang kau jalani adalah hal-hal yang bukan kau sukai, tetaplah bertahan. Berhenti sejenak untuk berpikir dan bersyukur. Ketahuilah,pasti ada hal-hal yang patut disyukuri.
5. Jika kau pernah bersalah pada orang lain dan masih menyimpan rasa bersalah itu. Jangan kuatir,semua orang juga pernah begitu. Maafkanlah dirimu,dan tersenyumlah sebagai langkah awalmu memperbaiki kesalahan itu.
6. Jika kau merasa kesal dan marah pada orang lain, menghindarlah sejenak darinya, cari hal yang bisa membuatmu tersenyum,dan kembali padanya. Kamu akan bisa menyampaikan "kekesalan"mu dengan cara yang lebih baik.
7. Cintai dirimu dan pedulilah pada sekitarmu.
8. Nyaman menjalani hari-hari adalah dengan mengetahui kalau kita itu berharga, sebab memang benar demikian.
Have a nice day.

Kamis, 08 Juli 2010

Kejujuran Yang Tersembunyi.......

Stephanie ditemani adiknya bermain kejar-kejaran di tepi pantai. Walau sudah lama berenang,tapi mereka berdua seolah tidak letih meski matahari sudah ingin menyelesaikan apa yang menjadi kewajibannya, sebab terlihat matahari itu sudah tertutupi bukit hijau di sebelah barat sana.
"Kak,sudah saatnya kita pulang." kata Saynd, adiknya.
"Ya udah,"
Sambil mengendarai sepeda butut, mereka tertawa bercerita tentang Saynd yang tadi bajunya sempat terbawa ombak. Lagian, bekas di jarinya masih nyata setelah dijepit oleh kepiting yang ingin ditangkapnya.
Siapa sangka kakak beradik ini hanya tinggal berdua di rumah sederhana mereka yang berada hampir di perbatasan dengan kampung tetangga setelah kedua orang tua mereka meninggalkan mereka, ibunya yang meninggal saat Saynd datang ke dunia, dan ayahnya yang merantau entah kemana, walau pernah terdengar ada kabar yang katakan ayah mereka tenggelam saat mabuk dan terjatuh dari kapal. Namun, ada yang bilang ayah mereka sudah menikah di kota.
Sering terlihat Stephanie merenung di teras rumah dan menatap langit. Seolah bertanya pada sebuah bintang dimana ayah mereka. Seperti malam ini, walau awan menutup cahaya sebagian bintang, dia tetap duduk seolah itu sudah menjadi kewajibannya.
“Bukannya diluar dingin kak?” kata Saynd sambil menyelimutkan jaket yang dulu sering dipakai ayah mereka padanya.
“Eh,kamu.” Katanya lagi pada adiknya.
“Entah kenapa kakak merasa nyaman aja kalau duduk disini dan melihat bintang seolah kakak sedang melihat ibu.”
“Kakak pernah ga nyimpan kebencian ama ku?”
“Hah…pertanyaanmu aneh,mana ada kakak yang benci ama adiknya.”
“Tapi kan kak,karena aku makanya Ibu jadi ga ada disini?”
“Ah, sudahlah,nggak kok,bukan salah kamu kamu datang ke dunia ini. Lagian, kamu udah umur 19 tahun masih aja mikirnya kayak gitu,dasar!” Sambil menepuk punggung adiknya itu.
“Tapi apapun yang terjadi,aku ga akan meninggalkan kamu seperti yang dilakukan ayah 4 tahun yang lalu.” Katanya lagi meyakinkan adiknya.
“Ya udah kak,sudah saatnya kita masuk,kakak mau masuk angin…???Nanti kalau kakak masuk angin jadi suka buang angin lho,kan jorok anak perempuan dah gede tapi sering buang angin”
“Ah,dasar kamu.” Katanya sambil mengejar adiknya itu ke rumah.
Di dalam rumah yang begitu sederhana itu, walau kecil dengan dua buah kamar tidur,ruang makan yang hanya terdiri dari meja petak kecil dan empat buah bangku,dan hanya tiga langkah dari situ ke arah pintu depan ada bangku kecil untuk bersantai sambil menonton televisi atau apalah.
Seperti biasa, Saynd masak makan malam setelah sebelumnya kakaknya yang punya giliran. Yah,begitulah setiap hari.
Paginya, Saynd yang hanya lulusan SMA itu bekerja di sebuah bengkel yang tidak begitu jauh dari rumah mereka. Tidak beda jauh seperti kakaknya yang bekerja di sebuah koperasi. Tidak pernah malu mereka menaiki sepeda butut itu. Walau Saynd baru bekerja dua bulan,tapi dia cukup terampil, dan kakaknya yang sudah bekerja selama dua tahun tetap bekerja dengan baik seperti biasanya.
******
“Wah,capek juga hari ini.” Kata Stephanie sambil duduk bermalas-malasan di kursi di depan televisi itu.
“Sama kak,” balas adiknya.
Segera setelah mandi kakaknya minta ijin agar tidur lebih dulu. Adiknya yang sedang menonton mengangguk tanda setuju.
“Yah,mau ngapain lagi ya?” piker Saynd setelah makan. Yang kemudian dia memutuskan untuk tidur juga.
“Yok kak,kita masih mau kerja nih!!! Tumben kakak masih bobo.” Tidak ada jawaban dari kakaknya.
“Ku hitung sampai lima nih kak,kalau ga, aku duluan nih.”katanya mulai memaksa. Dan masih tidak ada jawaban.
“Aku berangkat ya kak…!!!” teriaknya kemudian dengan sedikit kesal.
Dalam perjalanannya dia masih memikirkan kakaknya.
“Ah pulang dulu ah,karena kesal aku jadi lupa buat sarapan tuk kakak. Jangan-jangan dia jadi marah sama aku.”
Setibanya di rumah,dia masih melihat keadaan yang hening seperti saat ditinggalnya tadi.
Dia masak sebentar.”Ah nanti kalau bos bengkel marah,bilang aja telat bangun,hehehehe” Katanya dalam hati.
“ Kak,sarapan dulu nih.” Tapi kamar itu masih hening.
“Ah,kakak. Masih marah ya karena tadi ku tinggal? Maaf deh,besok ga lagi kak.”
Kemudian dia membuka pintu kamar kakaknya karena penasaran.
Tapi,kamar itu rapi dan tidak ada kakaknya disitu.
Segera dia berlari keluar. Dia mencari di sekitar rumah itu ,tapi nihil. Kakaknya tidak ada disitu.
Saynd yang dalam kepanikannya belari mencari kakaknya. Sudah mau menangis, tapi dia tetap berlari. Kini dia menuju pantai tempat kemarin kakaknya dan dia bersenang-senang. Setelah keliling-keliling,dan mencari-cari,tapi tetap tak ditemukannya.
“KAK STEPHANIE….!!!!DIMANA KAKAK..???”
Terus diulangnya kalimat itu. Berlutut,diam sejenak dan mulai menangis. Dia tampaknya tidak kuat kalau sampai orang yang paling disayanginya itu meninggalkannya.
Padahal kata-kata kakaknya bahwa dia tidak akan meninggalkan adiknya masih kuat diingatan adiknya itu.
Lunglai dia melangkah ke rumah. Jangankan telat,berpikir untuk kerja lagi pun tampaknya tidak ada lagi dipikirannya. Dia sepertinya hanya ingin bersama kakaknya kemana pun, bahkan kepada kematian pun dia tidak takut kalau itu bisa membawanya kepada kakaknya.
“Lho,bukannya kamu kerja?kok dah pulang?”
“Ka..kakak…” seolah tak percaya dia tidak bisa bergerak. Airmatanya tak terbendung,dia menangis sejadi-jadinya sambil berlutut.
Sedikit heran,namun kakaknya ikut berlutut dan memeluknya.
“Katakan ada apa denganmu. Kakak pasti akan membantumu”
“Hiks…Hiks…ta…tadi,ku kira kakak sudah meninggalkan aku.”katanya lagi sambil memeluk kakaknya.
“Dasar anak bodoh,kamu ga percaya janji kakak ya?”
“Sudahlah,mari kita ke dalam dulu,sarapan dulu yuk,kamu buat tuk kakak dan kakak juga udah buat untuk kamu.Sudahlah,kakak sudah disini,tolong jangan nangis ya,dasar manja.”
Mereka pun masuk dan makan bersama.
“Jadi tadi kakak kemana?”Tanya Saynd dengan sangat penasaran tak lama setelah sarapan itu habis dilahapnya dengan cepat,sebab apabila makan sambil ngomong,pasti kakaknya marah.
“Tadi kakak cuma ke warung ya di kampung sebelah kok,kakak mau masakin sarapan buat adik kakak ini. Soalnya warung yang dekat sini kan buka agak siangan.”
Terdiam memang Saynd mendengarkan,tapi dalam hati dia merasa sangat lega sebab orang yang paling berharga baginya masih ada untuknya.
Kemudian, Stephanie membersihkan meja makan mereka dan pergi ke belakang untuk menyucinya. Saynd pun kini minta ijin untuk berangkat kerja lebih dulu.
Di dapur, Stephanie melangkah lemah dan segera membersihkan mimisan di hidungnya. Sesaat dia memang pergi ke warung,namun sebelum itu dia sudah pergi ke tempat dokter yang biasa memberinya resep meringankan rasa sakit yang dideritanya. Sepertinya dia sakit parah, namun hanya dia dan dokter itu yang tahu apa penyakitnya.
“Maaf kan kakak ya Saynd.” Katanya dalam sambil menangis di rumah yang kini sepi itu.
“Aku ga ingin kamu sedih karena penyakitku ini.” Gumamnya sambil membuang resep dari dokter agar tidak ada yang tau apa yang dideritanya.
Entah sampai kapan semua ini bertahan.
………………………………………………………****************************……………………………………………………

Minggu, 04 Juli 2010

Rahasia Cinta


Setelah jauh melangkah,
Baru kini ada sebuah rasa,
Senyum dan tawa kini berubah,
Karena ada rahasia di hati kita...
  Kini kau yang mencinta,
  Walau dulu ku yang punya rasa,
  Saat ku terikat sebuah cinta,
  Kau datang dengan sebuah pelita
Kau ada didekapnya,
Dan ku ada dihatinya,
Hati yang terikat keduanya,
Walau terkunci cinta lainnya,
 Jalani saja kisah asmara,
 Tersembunyi tapi tidak salah,
 Kembalilah tertawa,
 Dalam angan kita bersama,

Jumat, 02 Juli 2010

Sore di Lampuuk

"Hari yang indah bukan?". Saat matahari terbenam dan kita berjalan di tepi pantai bersam
a orang yang kita sayangi. Bersama bermain dengan ombak yang menghempas,duh senangnya...