Seperti kasih seorang ibu yang tak melihat waktu. Sebagai anak, saya juga harus bisa mengungkapkannya kapanpun. Tidak harus menunggu hari ibu yang jatuh pada bulan depan. Ibu…Apa yang terbayang saat mendengar satu kata ini?
Bagiku pribadi, saat aku mendengar kata ini yang teringat adalah sesosok pribadi yang berjuang tanpa menyerah. Bukan untuk kebahagiaannya, melainkan kebahagiaan orang yang dikasihinya, terlebih anak-anaknya. Hidup memang berat, tapi seberat apapun hidup beliau akan tetap berjuang dalam segala kondisi yang dia bisa lakukan. Walau sisi manusianya terkadang membuatnya mengeluh, tapi itu tak pernah menghentikan usahanya untuk memberikan yang terbaik. Kebahagiaan anak adalah hal yang terpenting baginya. Apapun yang dia miliki, akan selalu diberikan kepada anaknya.
Terkadang kasihnya yang sangat menginginkan kita menjadi pribadi yang baik terlihat dalam kemarahannya saat yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Dulu sering saya tidak mengerti dan berusaha melawan hal itu. Kini saya tahu semua itu adalah demi kebaikan saya.
Saat ingin berterimakasih, rasanya tidak ada hal yang bisa membayar semua perjuangan yang telah diberikannya. Saya ada dan masih berada sampai saat ini adalah bukan hanya karena beliau ada, tapi juga karena beliau telah berjuang demi apa yang diyakininya. Materi bukanlah hal yang diharapkan beliau atas balas jasa nya. Yang saya lihat, beliau hanya ingin kembali diperhatikan sama seperti saya diperhatikannya dulu.
Terima kasih buat semua perjuanganmu bu. Aku sayang ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.