Untuk memperingati hari ulang tahun sebuah kota kecil, maka diadakan sebuah perlombaan lari jarak jauh. Untuk kategori pertama atau yang paling muda peserta dibatasi harus berusia diantara 10-13 tahun. Namun ada anak yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke-9 ingin sekali ikut pada lomba tersebut. Namanya juga anak kecil, dia memohon sambil menangis yang membuat orang tuanya dan panitia terpaksa mengikutkannya. Sudah jelas tidak banyak yang memperhatikan anak itu. Dan sesaat sebelum perlombaan dimulai, dia terlihat berdoa sedikit lebih lama dari peserta lainnya. Kemudian perlombaan pun dimulai. Hanya dalam waktu sebentar, semua lawannya meninggalkan dia cukup jauh. Dia berusaha sangat keras untuk berlari dan terus berlari. Seperti yang kebanyakan atau bahkan mungkin semua orang duga, dia akan berada pada posisi terakhir. Lima belas menit setelah yang lain memasuki garis finish, dia pun kemudian ikut mencapai garis finish. Kemudian seorang panitia mendekatinya yang sedang duduk dan tersenyum walau jelas kelihatan dia sudah sangat kelelahan. Panitia itu bertanya “Mengapa kamu masih ikut perlombaan ini? Bukannya kamu sudah pasti kalah? Terus tadi kamu berdoa untuk menang ya walau terlihat mustahil dan akhirnya doamu memang tidak terkabul kan?” Dia pun mulai menjawab “Aku sangat senang bisa menyelesaikan perlombaan ini. Aku pun tadi tidak mendoakan agar aku menang walau aku memang berharap demikian. Namun, bisa menyelesaikan pertandingan sampai akhir saja sudah cukup bagiku. Kemenangan memang penting, tapi bisa bertanding sampai akhir juga adalah hal yang penting apalagi bagiku yang sedang mengidap penyakit asma ini.”
image from : mobile9.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.