Welcome and Have fun ^__^

semoga isi di blog saya yang sederhana ini bisa bermanfaat buat para pengunjung..Maaf kalau ada kata yang salah ya.... Selamat menikmati... :)

Selasa, 20 Desember 2011

Hadiah Natal Terindah



Lagu-lagu indah dari headsetku menemaniku menikmati senja yang tenang  di sebuah taman dan sangat terasa terlebih saat melihat beberapa orang anak yang sangat senang bermain dengan teman-temannya dan juga mainan barunya. Mungkin itu hadiah natal dari orangtua mereka. Ada mobil-mobilan, robot-robotan, dan ada juga portable video game. Namun, yang membuatku semakin memperhatikan mereka adalah seorang anak kecil yang kelihatannya tidak punya mainan baru yang hanya menemani temannya dan kadang memainkan mainan temannya. Dia tetap senang dan gembira. Tak lama teman-temannya mulai pulang satu per satu, dan tak lama dia duduk tak jauh dariku dan mengambil kue kecil dari kantongnya.
                        “Kamu tidak punya mainan baru ya?” kataku mengawali pembicaraan. “Iya kak.” Balasnya. “Kamu belum dapat hadiah natal ya?” kataku lagi. “Sudah kok kak.” Jawabnya lagi sambil tersenyum. “Tapi aku tadi tidak melihat kamu bermain dengan mainan kamu. Kamu tidak membawa mainan kamu ya?” “Bukan begitu kak,” katanya mulai menjelaskan. “Aku bukan berasal dari keluarga yang cukup kaya sehingga orangtua ku mampu membelikan aku mainan baru. Dan aku juga tidak terlalu berharap dapat hadiah seperti itu dengan keadaan kami yang sekarang. “  “Terus yang tadi kamu bilang sudah dapat hadiah itu apa?” tanyaku lagi. “Orangtuaku pernah mengatakan bahwa kebahagiaan bukan berasal dari kemewahan kak, tapi dengan menikmati kesederhanaan pun kita bisa bahagia. Ibuku yang masih sehat dalam usianya yang tua. Ayahku yang masih bisa bekerja. Kakakku yang kemarin bisa tiba di rumah dari perantauan dengan selamat. Dan kami masih bisa membuat pohon natal kecil yang sederhana dan menikmati malam natal dan kue kecil dan bernyanyi bersama. Apalagi yang kuinginkan? Itulah hadiah natalku yang terindah. Oh iya kak, aku pulang dulu ya. Kami ingin makan malam bersama. Aku sudah tidak sabar memakan telur rebus buatan ibuku. Sampai jumpa kak.” Katanya sambil berlari dengan semangatnya.
                        Aku yang masih duduk di taman itu masih merenungi ucapan anak itu. Jarang sekali ada anak seperti dia. Malah aku masih kalah dengannya dalam hal mensyukuri berkat dan anugerah yang telah kuterima. Dan aku menyadari, ucapannya bisa menjadi hadiah natal terindah buatku. Terima kasih nak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.